SISTEM INFORMASI
ANIS NUR ROhmah
1 ka 43
18111473
Cinta menurut ajaran agama
berbagai bentuk cinta
Berdasarkan “Triangular Theory of Love” disebutkan beberapa bentuk-bentuk (wajah) cinta, yaitu :
1. Menyukai (liking) atau pertemanan
karib (friendship), yang cuma memiliki elemen intimacy. Dalam jenis ini,
seseorang merasakan keterikatan, kehangatan, dan kedekatan dengan orang
lain tanpa adanya perasaan gairah/nafsu yang menggebu atau komitmen
jangka panjang.
2. Tergila-gila (infatuation) atau
pengidolaan (limerence), hanya memiliki elemen passion. Jenis ini
disebut juga Infatuated Love, seringkali orang menggambarkannya sebagai
“cinta pada pandangan pertama”. Tanpa adanya elemen intimacy dan
commitment, cinta jenis ini mudah berlalu.
3. Cinta hampa (empty love), dengan
elemen tunggal commitment di dalamnya. Seringkali cinta yang kuat bisa
berubah menjadi empty love, yang tertinggal hanyalah commitment tanpa
adanya intimacy dan passion. Cinta jenis ini banyak dijumpai pada kultur
masyarakat yang terbiasa dengan perjodohan atau pernikahan yang telah
diatur (Era Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih?)
4. Cinta romantis (romantic love).
Cinta jenis ini memiliki ikatan emosi dan fisik yang kuat (intimacy)
melalui dorongan passion.
5. Cinta persahabatan sejati
(companionate love). Didapatkan pada hubungan yang telah kehilangan
passion tetapi masih memiliki perhatian dan intimacy yang dalam serta
commitment. Bentuk cinta seperti ini biasanya terjadi antar sahabat yang
berlawanan jenis.
6. Cinta semu (fatuous love),
bercirikan adanya masa pacaran dan pernikahan yang sangat bergelora dan
meledak-ledak (digambarkan “seperti angin puyuh”), commitment terjadi
terutama karena dilandasi oleh passion, tanpa adanya pengaruh intimacy
sebagai penyeimbang.
7. Cinta sempurna (consummate love),
adalah bentuk yang paling lengkap dari cinta. Bentuk cinta ini merupakan
jenis hubungan yang paling ideal, banyak orang berjuang untuk
mendapatkan, tetapi hanya sedikit yang bisa memperolehnya. Sternberg
mengingatkan bahwa memelihara dan mempertahankan cinta jenis ini jauh
lebih sulit daripada ketika meraihnya. Sternberg menekankan pentingnya
menerjemahkan elemen-elemen cinta ke dalam tindakan (action). “Tanpa
ekspresi, bahkan cinta yang paling besar pun bisa mati” kata Sternberg.
8. Non Love, adalah suatu hubungan
yang tidak terdapat satupun dari ketiga unsur tersebut. hanya ada
interaksi namun tidak ada gairah, komitmen, ataupun rasa suka.
ayat-ayat Al-Qur’an tentang
cinta
Beberapa Ayat Al-Qur’an Tentang Cinta
Dan
di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan
selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.
Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika
seandainya orang-orang yang berbuat dzalim itu mengetahui ketika mereka
melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah
semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka
menyesal).(2:165)
Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini,
yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik
(surga).(3:14)
Katakanlah:
“Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.(3:31)
Hai
orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari
agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah
lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap
orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut
kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah,
diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas
(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.(5:54)
Katakanlah:
“Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu
khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai,
adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari)
berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan
keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
fasik.(9:24)
Yang
demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan
di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk
kepada kaum yang kafir.(16:107)
Dan
ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia
menuruti (kemauan) kamu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu akan
mendapat kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan
dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci
kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang
yang mengikuti jalan yang lurus,(49:7)
(Juga)
bagi para fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan
dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridaan
(Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah
orang-orang yang benar.
Dan
orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Ansar)
sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang
berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati
mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin);
dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka
sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan
siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang
yang beruntung.
Dan
orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka
berdoa: “Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang
telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan
kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan
kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang”.(59:8-10)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar