ANIS NUR ROHMAH
18111473
1 KA 43
ILMU BUDAYA DASAR
Manusia dan
Kebudayaan
3
wujud kebudayaan menurut dimensi wujudnya
Bertitik tilah dari sistem inilah maka kebudayaan
paling sedikit memiliki 3 wujud antara lain:
1.wujud sebagai suatu kompleks
dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya. Ini merupakan wujud idealkebudayaan.
Sifatnya abstrak, lokasinya aa dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan itu
hidup
2.kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan
berpola dari manusia dalam masyarakat
3.kebudayaan sebagai benda hasil
karya manusia
5
masalah pokok kehidupan manusia dalam sistem nilai budaya
1. terjadi masalah antar individu
2. antar kelompk
3. kelompok dengan individu
4. individu dengan pemerintah
5. pemerintah dengan kelompok
faktor
– faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru
Berikut ini merupakan faktor yang mempengaruhi
diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan :
1. Terbiasanya masyarakat tersebut mempunyai
hubungan/kontak kebudayaan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat
tersebut, yang mempunyai kebudayaan yang berbeda. Sebuah masyarakat yang
terbuka bagi hubungan-hubungan dengan orang yang beraneka ragam kebudayaannya,
cenderung menghasilkan warga masyarakat yang bersikap terbuka terhadap
unsur-unsur kebudayaan asing. Sikap mudah menerima kebudayaan asing lebih-lebih
lagi nampak menonjol kalau masyarakat tersebut menekankan pada ide bahwa
kemajuan dapat dicapai dengan adanya sesuatu yang baru, yaitu baik yang datang
dan berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, maupun yang berasal dari
kebudayaan yang datang dari luar.
2. Kalau pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan
dalam kebudayaan tersebut ditentukan oleh nilai-nilai yang bersumber pada
ajaran agama; dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada
dalam masyarakat tersebut; maka penerimaan unsur-unsur kebudayaan yang baru
atau asing selalu mengalami kelambatan karena harus di sensor dulu oleh
berbagai ukuran yang berlandaskan pada ajaran agama yang berlaku. Dengan
demikian, suatu unsur kebudayaan baru akan dapat diterima jika unsur kebudayaan
yang baru tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama yang berlaku, dan
karenanya tidak akan merusak pranata-pranata yang sudah ada.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut
menentukan proses penerimaan unsur kebudayaan baru. Suatu struktur sosial yang
didasarkan atas sistem otoriter akan sukar untuk dapat menerima suatu unsur
kebudayaan baru, kecuali kalau unsur kebudayaan baru tadi secara langsung atau
tidak langsung dirasakan oleh rezim yang berkuasa sebagai sesuatu yang
menguntungkan mereka.
4. Suatu unsur kebudayaan baru dengan lebih mudah diterima
oleh suatu masyarakat kalau sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang
menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut. Di
pedesaan di pulau Jawa, adanya sepeda sebagai alat pengangkut dapat menjadi
landasan memudahkan di terimanya sepeda motor di daerah pedesaan di Jawa; dan
memang dalam kenyataan demikian.
5. Sebuah unsur baru yang mempunyai skala kegiatan
yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikan kebenarannya oleh warga
masyarakat yang bersangkutan, dibandingkan dengan sesuatu unsur kebudayaan yang
mempunyai skala luas dan yang sukar secara konkrit dibuktikan kegunaannya.
Contohnya adalah diterimanya radio transistor dengan mudah oleh warga
masyarakat Indonesia, dan bahkan dari golongan berpenghasilan rendah merupakan
benda yang biasa dipunyai.
penyebab
terjadinya gerak/ perubahan kebudayaan
Perubahan sosial dan kebudayaan di masyarakat dapat
terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari masyarakat sendiri atau
yang berasal dari luar masyarakat.
a . Sebab-Sebab yang Berasal dari Dalam Masyarakat
(Sebab Intern)
Berikut ini sebab-sebab
perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat (sebab intern)
1) Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
2) Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
3) Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
4) Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar. Misalnya, Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga.
1) Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
2) Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
3) Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
4) Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar. Misalnya, Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga.
b . Sebab-Sebab yang Berasal dari Luar Masyarakat
(Sebab Ekstern)
Perubahan sosial dan
kebudayaan juga dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari luar
masyarakat (sebab ekstern). Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari luar
masyarakat.
1) Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang
memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah
kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru,
maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang
baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan pada
struktur dan pola kelembagaannya.
2) Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat me-nyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
3) Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut.
2) Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat me-nyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
3) Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar